Sabtu, 26 Januari 2019

GERAKKAN NASIONAL CALEG PBB POROS MAKKAH, LAKUKAN DEKLARASI AKBAR DUKUNG CAPRES-CAWAPRES HASIL IJTIMA ULAMA

Pergerakkan Partai Bulan Bintang berjuang  mendukung capres cawapres hasil ijtima ulama terus menjamur, bahkan menguat dimana-mana. Tak hanya omongan kosong, caleg PBB sangat konsisten dengan hasil Ijtima Ulama untuk mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Sandi.


Hal ini tak terbantahkan dengan berlangsungnya Deklarasi Akbar Gerakkan Nasional Caleg PBB Poros Makkah. Deklarasi Nasional PBB Poros Makkah ini berlangsung di Aula gedung Dewan Dakwah Islam Indonesia, Kramat Raya, Jakarta Pusat, sabtu, 26 Januari 2019.

Salah satu caleg Kota Bekasi, dapil 2, daerah pemilihan Bekasi Utara, H. Imam Royani SE, yang juga turut hadir pada deklarasi tersebut meminta kepada ummat islam dan seluruh masyarakat Indonesia umumnya untuk menilai secara objektif Caleg PBB yang tetap konsisten ikut hasil Ijtima Ulama.

"Kami, saya khususnya, caleg PBB berharap ummat islam sudah bisa memahami dan objektif menilai bahwa caleg PBB hadir dikancah politik terutama jelang pemilu 2019 ini adalah untuk mendukung dan memperjuangkan ummat. Inilah niat kuat kami." Kata Imam Royani.

Imam Royani, yang mendapat sambutan hangat didapilnya, dapil 2, Bekasi Utara, sangat berharap bahwa ummat islam harus sadar politik dan tak mudah terpecah belah.



"Saya berharap, umat islam harus memberikan suaranya kepada caleg-caleg muslim, caleg yang diyakini bisa memperjuangkan aspirasi, berpihak kepada kepentingan warga dan sudah terbukti kepeduliannya di tengah-tengah masyarakat. Jangan sampai umat salah memilih caleg, apalagi bisa dibeli dengan uang yang tak seberapa. Serangan fajar perlu kita waspadai bersama karena ini akan menjadi bumerang untuk perjuangan ummat dan ini tentu menyakiti proses demokrasi."Kata Imam Royani yang sekaligus sebagai Ketua GUPPAR, Gerakan Ulama Pengawal Parlemen.


PBB saat ini fokus merebut suara ummat islam yang sebagian masih salah memilih caleg. Caleg PBB, Ustd. H.Imam Royani SE., mengaku bahwa masyarakat masih ada yang asal pilih hanya karena serangan fajar yang tak seberapa, terpedaya oleh uang 50 ribu, 100 ribu yang jika dihitung untuk lima tahun, maka seharinya tak lebih dari 55 rupiah. Imam Royani berharap masyarakat bangkit kesadarannya untuk memilih dengan lebih cerdas.

"Kita terus bangun penyadaran kepada masyarakat sehingga bisa melihat bahwa pemilu adalah peluang untuk perubahan jangka panjang, dan pemilu adalah peluang berjuang untuk memiliki wakil-wakil rakyat. Dengan wakil rakyat yang kuat di parlemen maka kebijakan-kebijakan yang dihasilkan berpihak kepada ummat islam. Meskipun ummat islam mayoritas saya yakin bila penghasil-penghasil kebijakan dalam hal ini parlemen, bila tidak berpihak kepada ummat maka jangan heran, ulama dikriminalisasi, ceramah-ceramah dijegal, dan sebagainya. Lengah dipemilu, lemah diparlemen maka kita hanya menjadi korban ketidakadilan. Ini jangan sampai terjadi lagi kedepannya."Ujar Ust. H. Imam Royani, dengan nada tegas dan tampak menunjukan raut yang sangat serius. (SUN)